Mengapa dana darurat harus ada dalam perencanaan keuangan keluarga? Karena seringkali kita tidak memiliki dana khusus untuk keadaan darurat seperti misalnya kondisi PHK.
Mungkin kita sudah memiliki kebiasaan menabung secara konsisten, namun dana tabungan kita biasanya tersimpan menjadi satu dengan rekening gaji, belanja bahkan investasi sekaligus. Sama sekali tidak kita pisahkan.
Padahal, bagi Anda yang bekerja sebagai karyawan bahkan wirausaha sekalipun, kondisi "darurat" tetap mungkin terjadi. Ingat, terkadang bisnis tidak selamanya berjalan sesuai rencana. Ada kalanya usaha mengalami perlambatan. Lalu bagaimana Anda mengantisipasinya?
 |
| Ilustrasi Dana Darurat - Source: Freepik.com |
Pakai uang tabungan? Cari pekerjaan lain? Atau alternatif lain.. jual aset misalnya? Pertanyaan-pertanyaan itu biasanya terlontar oleh sebagian dari Anda. Ada yang sama jawabannya, ada juga yang tidak. Dan bahkan ada yang bingung, tidak punya jawaban sama sekali. Masing-masing orang punya pemikirannya sendiri.
Inti dari jawabannya sebenarnya sama, Anda butuh dana pengganti secepat mungkin untuk menggantikan penghasilan Anda. Itulah gunanya dana darurat. Kondisinya juga tidak hanya untuk PHK saja, kondisi lain yang dapat Anda lakukan dari pos dana ini misalnya terjadi kerusakan mobil yang cukup parah di tengah jalan, sehingga Anda butuh membeli spare part yang cukup mahal di bengkel, butuh uang juga kan?
Kondisinya dapat bermacam-macam tergantung pada persepsi kita, sedarurat apa kondisinya. Yang terpenting, apabila itu terjadi, apakah kita memiliki dana untuk mengatasi kondisi darurat tersebut? Apakah kita sudah benar-benar menyiapkannya? Jika sudah, lalu bagaimana dan seberapa besar sebaiknya penyimpanan dana darurat untuk keluarga?
Pertama - Bagaimana bentuk dana darurat yang terbaik?
Sesuai dengan tujuannya, penempatan dana darurat sebaiknya dilakukan pada instrumen keuangan yang memiliki 3 kriteria dasar yakni:
- Aman
- Mudah dan cepat diakses
- Likuid atau mudah dicairkan sewaktu-waktu
Contoh paling gampang misalnya tabungan dengan fasilitas ATM. Jika Anda membutuhkan dana darurat, Anda dapat dengan segera pergi ke ATM terdekat untuk mencairkannya.
Atau boleh juga dalam bentuk perhiasan emas atau logam mulia yang disimpan di rumah. Saat kondisi darurat terjadi, Anda tinggal bawa ke toko emas untuk dijual, namun tentu saja likuiditasnya lebih rendah dari uang di rekening tabungan karena Anda harus ke toko dulu. Bagaimana jika Anda butuh uang jam 12 malam? Apakah ada toko emas yang buka? Walaupun demikian, penyimpanan dana darurat sendiri boleh saja Anda lakukan di tabungan, deposito, reksadana pasar uang, atau emas sekalipun, yang penting Anda paham masing-masing konsekuensinya.
Kedua - Berapa besar dana darurat ideal yang harus disiapkan?
Pakar perencana keuangan menyarankan pilihannya antara angka 3, 6 atau 12. Maksudnya adalah 3 atau 6 atau 12 kali pengeluaran bulanan. Jika Anda adalah seorang single, maka sediakan dana darurat minimal 3 kali pengeluaran rutin bulanan. Jika Anda telah berkeluarga dengan satu anak, minimal 6 kali pengeluaran bulanan. Jika Anda berkeluarga dengan dua anak atau lebih, maka sebaiknya sediakan dana darurat 12 kali pengeluaran bulanan.
Itu adalah saldo yang menjadi target. Artinya, dengan cara begini, ketika Anda tidak mempunyai pekerjaan, itu artinya berapa bulan keluarga Anda dapat hidup tanpa adanya pekerjaan. Prinsipnya jika keluarga mempunyai jumlah anak yang lebih banyak, maka bumper (dana darurat) juga perlu lebih tebal.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar topik bagaimana mempersiapkan dana darurat untuk keluarga, silakan hubungi saya melalui form contact.
Selamat menyiapkan dana darurat!
0 comments :
Posting Komentar